Sabtu, 28 Oktober 2017

NEOM Project - Meikarta ala Arab Saudi

Krisi Minyak yang terjadi pada tahun 2014, menggoncang ekonomi negara-negara Arab yang telah bergantung terlalu erat terhadap minyak. 70% pendapatan Arab Saudi berasal dari penjualan minyak. Krisis pada 2014 di mana harga minya terdepresiasi hingga 50%, dari $100/barel menjadi $50/barel. Sehingga Arab Saudi harus memutar otak untuk mendapat dana segar untuk APBNnya.

Reformasi besar-besaran dilakukan oleh Arab Saudi. Yakni menjual sekitar 5% saham Saudi Aramco (BUMN minyak) dengan nilai US$ 2,5 triliun atau sekitar Rp 32.500 triliun untuk di invetasikan ke luar negeri sebesar US$ 2 triliun. Sistem visa baru agar orang asing muslim bekerja jangka panjang di Arab Saudi. Diversifikasi ekonomi, mulai dari investasi di tambang mineral dan memproduksi peralatan militer. dan terakhir mengizinkan wanita untuk bekerja.

Rabu, 11 Oktober 2017

Startup Unicorn Untung atau Rugi ?

Baru-baru ini muncul beberapa startup nasional yang menyabet mahkota unicorn. Startup dengan titel unicorn adalah perusahaan dengan valuasi (nilai jual) diatas 1 miliar dolar atau sekitar 13 triliun rupiah. Lebih besar dari anggaran E-KTP untuk 260juta org Indonesia itu.

Angka yang tidak main-main memang. Tapi mari kita telaah lebih dalam status unicorn ini. Sisi gelap dari status ini ada ribuat ritel offline atau klontongan, warung, toko-toko elektronik, dan pusat perbelanjaan yang tutup. Akibat pasarnya digusur oleh Tokopedia, Bukalapak dkk. Toko online menajadi solusi untuk konsumen yang butuh efisiensi tidak perlu keluar beli ini itu dan juga tidak akan tertipu harga, tinggal klik ini itu langsung dapat harga termurah. Istrirahat kantor yang hanya saju jam bisa saja menghabiskan 20% gaji bulanan. Lebih cepat memang keluar duitnya.

Tapi di sisi lain, bannyak pekerja toko offline yang harus di rumahkan, atau bahkan pusat perbelanjaan yang tutup karena sepi pembeli (lihat mangga dua yang telah sepi). Juga nasib toko-toko travel dan penjual tiket pesawat, berapa banyak yang tutup ? Ribuan ? bagaimana dengan taksi  dan ojek pangkalan. Berapa banyak pangkalan yang gulung tikar dan taksi offline yang berguguran (di Jakarta dari 23 jadi 4 perusahaan yang belum mati), kalau kita jumlah-jumlah, tambah-tambah ternyata korban teknologi bernama unicorn ini mungkin ribuan atau jutaan ? Saya belum punya angkanya untuk hal ini. tapi rasa-rasanya tidak sedikit ya.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Dunia Kerja yang Sesungguhnya

Sudah genap 2 tahun semenjak menjadi "Mahasiswa". Kini menjadi pekerja, kuli korporat, menghamba gaji bulanan, bertuan atasan, dan penunggu weekend.

Ini berbeda sekali dengan 2 tahun silam, ketika hidup masih sebebas seperti elang terbang, kemana saja kamu mau, di mana saja kamu mau. Aku akan kesana (walau tetap ada iklan "deadline praktikum"). Benar-benar bebas. Yang penting ada teman tiap hari berasa weekend. Libur panjang malah menjadi momok."Bagaimana menghabiskan libur 3 bulan dengan bajet sangat minim ini". Semua org sama saja tidak ada BOS tidak ada atasan, bawahan. Semua punya hak setara dalam berpikir dan berpendapat. Berbeda sekali dgn sekarang. Mungkin saja ide jadi berbelot yang penting "BOS senang".

Tapi ini dunianya nyata. Iklan "kebebasan 4 tahun telah usai" come on, this is real life. Ibarat nonton Drama Korea/Jepang Episodenya sudah selesai dan ini sudah jam 2 pagi. Dan besok adalah deadline laporan praktikum atau UTS/UAS. Tapi memang gk selamanya  dunia kerja itu worse as common people say. Ada kok Indahnya, cuman mungkin berbeda. Then you know how great it Friday is.

In this step, lo akan nyadar masalah keluarga akan lebih intens lo rasakan dan lo makin peka terhadap itu. Gw gk tau ini emang karena umur atau kebetulan ya. Mungkin karena teman-teman mulai sibuk masing-masing dengan kerjaan barunya, tempat barunya, atau keluar kecil barunya. Jadi lo bakal jadi jauh dengan teman lo, jadi kerjaan dan keluar lo lah yang paling dekat di tahap ini.