Selasa, 09 Juni 2015

Sebuah perjalanan mencari titel

Serpong-Depok
Untuk siapa yang merasa nasionalis. Tapi banyak dari mereka ternyata tidak begitu dengan sikapnya. Otak mereka (baca kita) lebih banyak mendengar top chart billboard dari pada dangdut. Apa karena dangdut kita tidak lebih dari pada tari pamer tubuh dari pada senandung. Mungkin list billboard lebih layak di dengar.

Seberapa banyak menonton Hollywood, manga atau Kdrama, di banding dengan roman dalam negeri yang banyak dibumbui dengan tubuh? ternyata sama tidak pantas. Maka pilihan yang lebih cukup masuk akal.

Seberapa kita menghatamkan kitab dalam negeri ketimbang romansa barat yang mahsyur. Ketika negeri para indian punya Times best seller, kita punya apa?