Suasana Ruang baca Perpus Pusat |
Asrama pada jam 11 PM |
Hari ini gw isi dengan Kalkulus tercinta di temani si Bagus. Teman depan kamar sekaligus asisten pribadi, karena sitiap jengkal langkah ku selau diiringinya. Bangun dengan kalkulus keperpus untuk kalkulus dan makan pun dengan Kalkulus. Seperti yang di kerjakan teman-teman Asrama di Kantin Malam ini. Malam ini kantin telihat lebih ramer walau sudah mendekati tengah malam. Agan-agan bisa melihatnya di foto tersebut. Mereka tepatnya umat Asrama sedang melakukan apa yang menjadi kebiasaan(buruk). yakni Ritual sebelum ujian yaitu SKS (Sistem Kebut Semalam).
Itulah yang terjadi. Apa lagi saya ini cukup sial mendapatkan dosen yang kurang enak di hati. Tapi apa mau di kata itulah yang terjadi. Tuhan tau jalan terbaik buatku untuk melalui semua ini. Selalu Bersyukur itulah pepatah yang sering terdengar dari para pujangga untuk selalu menikmati apa yang dialami. Dalam bahasa lain selalu melihat sisi positifnya.
Hari ini hampir 3 jam saya menghabiskan waktu di perpus untuk belajar kalkulus. Kebetulan di sana saya bertemu teman sejurusan saya. Namanya Reinol anak berdarah batak ini dengan sedikit title jawa di namanya (eko). Mempunyai otak yang paling encer ketika menghadapi Kalkulus. Tek Heran pada saat sebelum KUIS atau tes Harian dia selalu diperlakukan seakan Raja. Disiapkan singgasana terbaik, dan tentu saja mereka mendapat mendapatkan imbalan atas itu(mungkin bisa bertanya padanya). Bagi orang-orang yang mengitarinya bagai dayang-dayang yang siap, jiakalau sewaktu-waktu disuruh. Kembali ketopik dia sangat membantu dengan kehadirannya. Saya bisa menyakan beberapa hal yang saya tidak mengerti.
Dan semua berakhir dengan berbunyinya loncer perut kami, yang akhirnya membuat kami berpencar untuk menghentikan gelitikan cacing2 dalam perut kami masing. Saya memutuskan untuk pulang ke Asrama hitung2 makanannya murah sekalian bisa beristirahat setelah bergelut dengan si momok Kalkulus.
Belajar di Perpus |
Sesampai di Asrama rasa kantuk yang begitu berat menyerang, seketika saya menempelkan badan ke kasur membuat saya tak kuasa melenjutkannya kelevel tertinggi yakni tidur sepulas-pulasnya. yah lumayan 2 jam saya tertidur. Ini yang membut saya sampai jam 1:36 belum juga ngantuk. Walau ini memang niat mau belajar.