Senin, 30 April 2012

Catatan dirintik sore

Sudah lebih dari setahun merantau di depok.
Sekarang begitu berbeda dengan apa yg terjadi setahun lalu.
Di sini, mata saya terbuka lebar melihat apa yang ada di kemegahan ibu kota.
Dinasti yang pernah di bangun oleh Suharto dulu.
Setidaknya mengubah sedikit pandanganku tentang ibu kota dan tentu pulau ini 'jawa
::
Melihat hedonitas warga metropolit menjadi hal biasa
Yang  dulu hanya konsumsi angan lewat televisi.

Minggu, 08 April 2012

Membaca Indonesia Raya


Oleh Erwin Puspaningtyas Irjayanti
“Apa pun yang tidak membunuh kita, menguatkan kita.” Nietzche
   Saya menulis kisah ini live di atas bukit pada sore yang terik. Keringat pun bercucuran . Saat itu saya sedang duduk putus asa. Saya ingin berteriak kencang. Saya lelah berjalan dari satu bukit ke bukit lain untuk mencari air bersih agar bisa diminum sekeluarga. Selain itu saya juga harus berjalan ke satu bukit ke bukit yang lain untuk sekedar mencari sayur, kacang panjang, dan sayur –sayur dapat kacang tanah untuk di jadikan lauk nanti. Jika tidak mendapat apa-apa untuk makan malam, terpaksa kami mengambil daun langurru’ dan batang rotan untuk dimasak jadi sayur. Rasanya ? Jangan tanya. Sayurnya licin selicin daging tanaman lidah buaya. Buat menelan saja butuh perjuangan.

Jumat, 06 April 2012

Libur Pasca

Setelah bergelut dengan UTS yang menggantung.....
Libur Pasca......
Hum Asrama kali ini sepi bangat...
Sie Bagus pulang. Si Endot uda pindah dari asrama. Makin sepi.

Tapi tak apa hari ini harus di manfaatkan dengan sebaik mungkin.

Alhamdulilla setelah berbincang dengan seorang teman (asrama). Saya mendapatkan pencerahan hidup. Awalnya kami hanya berbicara masala hal-hal yang biasa. akhirnya malah berubah menjadi lebih serius.

Selanjutnya diisi dengan sholat Jumat. Setelah itu membaca cerita-cerita yang mengagumkan dari anak-anak pelosok negeri ini."Indonesia Mengajar". Buku yang bercerita tentang para pengajar muda yang di kirim ke Pelosok negeri. Sunggu mengingatkan akan masa kecil saya. Beberapa kali, cerita yang mengharukan lalu ada beberapa yang mengembirakan.

Walau Cuaca hari ini tidak terlalu cerah tapi selalu berbuat yang bermanfaat untuk hidup kita. AMIN...

Senin, 02 April 2012

Aduh Hujan

Sekali mendayung 2, 3 pulau terlewati....

Kira-kira peribahasa tersebut yang pas menggambarkan hari ini.
Alin (Aljabar linear), Minkris (Mineral dan Kristalografi) dan Fisika Dasar gw babat hari ini. Ujian Tengah Smester yang melelahkan samapi pulang terasa bangat kuping gw panas. Apa karna terlalu sering di gunain makanya over heat ? Tapi tak apalah toh itu sudah berakhir.

Hujan kadang sangat di tunggu-tunggu kedatangannya. Mulai sejak zaman purba orang sudah mengenal tarian atau upaca pemanggil hujan, yang mungkin masi bisa kita lihat sisa-sisah dari kebudayaan suku-suku pedalam di nusantara. Tapi sabar dulu itu di desa berbeda lagi dengan di kota. Hujan meruapakan momok  paling tidak mengenakan jadwal dan pekerjaan bisa batal hanya karnanya.

Cuaca hari ini cukup bersahat namun hanya sampai sore tiba, menjelang magrib sambaran guntur dan petir silih berganti beradu di atas sana. Langit gelap gulita seakan menutup tabir langit yang luas. Butiran air hujan menemani magrib nansunyi. Membuat setaip penghuni asrama enggan untuk membuka pintunya, memilih tidur atau beritirahat dalam kamar atau mungkin lagi asyik terbaring dalam selimut kesayangan mereka. Tak ada ibu yang bisa dipanggil untuk bermanja, tak ada keluarga yang memberikan kehangatan. Mungkin itu alasan mereka untuk tetap dalam sarang mereka.

Minggu, 01 April 2012

H-1

UTS Menjelang para mahasiswa UI khususnya anak teknik lagi sibuk-sibuknya belajar lebih giat dari biasanya.
Namun yang aneh saya yang merasa bagian dari mereka malah hari sepertinya tenanng-tenang saja.
Apakah saya sudah siap ? Pertanyaan itu yang dari tadi membikit di hati. Melihat kebelakang belajar masih kurang.
Apa saya kekurangan energi untuk ? apa perlu diisi ulang. tapi dengan apa ? ditemani dengan suara guntur namun
tak kunjung hujan seakan mengerti yang gundah tak tau haru berbuat apa.

ini lah hidup haru di nikmati...