Minggu, 10 Mei 2015

Menimba dan Menumpah


Tadi baru saja melakukan ritual MAHASISWA. Pergi ke Sebuat toko buku setelah bersua dengan teman kampus. Seperti biasa kehidupan kota yg tidak genap 2 juta penduduk ini ramai dan macet. Walau begitu tidak ada salah tetap menimba ide. Setidak dalam sebulan harus k sana untuk menyegarkan otak. Kalau tak mampu beli, otat betis harus di kencangkan untuk membaca beberapa buku dalam sekali kunjungan. Jatuhnya hanya bisa membaca buku informasi jarang bisa membaca Novel kalo sudah begini. Di umur 22 tahun 274 hari ini memang harus banyak membaca agar tetap kekinian.

Menggores pena atau memencet keyboard menjadikan ide abadi lengkang oleh lupa. Karena manusia itu lupa dan akan dilupakan kecuali tulisannya.Aristoteles yg mati ribuan tahun lalu tetap dikenang karena tulisannya ada dan sampai di zaman ini.



Akhir-akhir ini kegiatan membaca tetap lancar, namun beberapa saat lalu merasa bahwa yang ditimba ini kadang harus ditumpahkan agar menjadi pemikiran baru. Sejatinya kita mempunyai otak yg luar biasa canggih. Teknologi masa kini (komputer dan pesawat terbang), itu buah peimikiran manusia. Dari yg tercerai berai dikumpul satu-satu, dipilah, diolah dan disusun dengan baik akan menjadikannya ide yg baik. Semoga bermanfaat untuk diri sendiri. Oleh sebab itu kepikiran ingin menulis lagi.

Kadang merasa ide-ide yg muncul atau pemikiran-pemikiran liar, lalu lalang begitu saja. Maka baik untuk untuk diabadikan dengan menulis ini seperti mengabadikan muka dengan berfoto (lih. selfie).

Selamat malam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar