Selasa, 17 Desember 2013

Menuju Gerogak, Bali Utara - Singaraja

Tour to Bali : Penjelajahan Utara Pulau Dewata 2

Hari kedua di Bali. With Cover Taylor Swift – Ours. Kegiatan saya di rumah komang setelah samapai hanya di sini adalah makan isi pulsa kartu lama (As) karena nomor Axis saya tidak ada sinyal di tempat komang, keculi di singaraja (ibu kota kabupaten) ada. Jadi menunggu besok baru nomor bisa aktif lagi. Di perjalanan menuju ke sini dari denpasar menggunakan bis ‘manis’ selama 3 jam. Saya merenung banyak hal tentang hidup ini. Mengenai alasan saya ke sini. Bukan untuk berhedon sungguh. Sangat malu ketika semester 2 dulu saya mencerca hedonisme dalam matakuliah agama namun sekarang melakukannya, sungguh hina. Lalu saya mencari-cari jawabannya, yah jawabannya adalah belajar tentang kehidupan. Entah kenapa saya begitu percaya dengan intuisi saya. Contoh ketika sma dulu. Cita-cita saya sederhana saja, yakni kuliah di jawa titik. Tidak muluk-muluk di universitas mana yang penting di jawa. Alasannya ? tentu akan banyak yang menjawab hedonisme. Ya di jawa, anda bisa mendapatkan apa yang semua anda inginkan tentu ada pelumasnya ‘uang’. Iya dengan uang anda bisa melakukan apa saja. Namun bukan itu sungguh, ada sesutu di lubuk hati ini. Namun waktu itu saya tidak bisa menjawabnya. Yang jelas ada sesuatu yang tersembunyi di sana. Di mana saya tidak bisa melihatnya dari layar kaca TV yang masi menayangkan karena kepentingan beberapa pihak. Tidak sesungguhnya.

Oleh sebab itu saya ingin tau banyak hal, setelah samapai ke jawa terutama depok, pinggiran jakarta. Memang benar banyak hal-hal yang saya pelajari tentang hidup. Ya pelajaran hidupn itu tidak mudah juga murah. Ada harganya bung ! lantas ada buahnya juga. Yakni kebijaksanaan hidup. Termasuk liburan (saya lebih suka menyebutnya petualangan=journy) hal itu yang saya cari. Walau awalnya saya ragu ada beberapa alasan yang memberatkan saya. Termasuk biaya, nanti merepotkan orang dan hal-hal lain. Namun dengan sebuah alasan besar. Saya memberanikan diri. Mulai naik pesawat sendiri, rela tidak tidur di bandara dan menunggu di bandara selama 5 jam saya lakukan dengan sangat ikhlas dan mungkin senang (menikmatinya). Pelajaran hidup memang tidak pernah ada dalam teks buku sekolahan tapi wajib diselanggarakan dan memang terjadi. Kita saja yang tidak pernah menyadarinya. Mungkin karena tidak mendapatkan nilai atas pelajaran tersebut oleh karenanya kita pura-pura tidak menyadarinya.
6 Januari 2013 Gerogak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar