Minggu, 29 September 2013
Martensit
Martensit adalah fasa terkeras dari baja paduan karbon. Fasa ini dapat diperoleh dengan
pemanasan hingga fasa Austenit (gama), lalu dilakukan pendinginan cepat atau kuens (transliterasi Quenh).
Pada diagram transformasi isotermal dapat diperoleh suhu awal reaksi martensit (Ms)
dan suhu akhir martensit (Mf). Selain itu, dapat dilihat juga bahwa untuk membentuk fasa
martensit harus dilakukan pendinginan dengan sangat cepat. Shingga dengan alasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa transformasi pembentukan martensit tidak bergantung pada pergerakan atom,
namun dengan proses tanpa difusi.
Akibat dari tidak terjadinya difusi dari proses pembentukan martensit, sehingga
pemebentukannya hanya dipengaruhi oleh variabel waktu. selain itu nilai Ms dan Mf bergantung pula
pada komposisi baja. Steven dan Haynes berhasil menurunkan rumus empiris menentukan temperatur Ms[1]. Namun dari semua unsur tersebut atom karbonlah yang paling berpengaruh.
Maider dan Kruss meneliti pada paduan baja karbon, ditemukan dua macam martensit yaitu
lath dan plate[3]. Martensit lath adalah martensit berbentuk seperti jarum yang tajam dan martensit plate
adalah martensit yang berbentuk unit plate shape lentikular. Martensit lath terbentuk ketika kandungan
karbon kurang dari 0,6%C, sedangkan untuk kandunagn karbon lebih dari 1% akan berbentuk plate. Sedangkan untuk kadungan karbon antara 0,6% - 1% akan terbentuk campuran dari keduanya.
Ref
1. ISRANALDI, Studi Peningkatan Kekerasan Baja SAE 1045 Dengan Perlakuan Panas, Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, 1995
2. R.E.Smallman, Material Science and Manufacturing Processes, Vikas Publishing Hous, india, 1983
3. K.E.Thelning, Steel and it's Heat Treatment, 2nd edition, Butter Worths, 1981
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar