Senin, 23 Juni 2014

Hari Pertama KP



                Senin ini untuk pertama kalinya kami masuk kerja. Hari pertama diawali denganbangun pagi. Jam 5 sudah bangun bersiap-siap hingga jam 7 kelar makan. Lalu jalan ke kantor administrasi yang juga merupakan daerah pabrik peleburan (smelting) PT. Timah Tbk.
                Hari pertama ini kami mengalami masa orientasi sehingga, kegiatan kami hanya mengunjungi bagian-bagian pabrik peleburan dan pengolahan mineral. Kunjungin kami ke unit-unit pabrik ini ditemani oleh pak Wahyu.
                Kunjungan pertama ke bagian mixing dan tempat peletakan biji timah (kasiterit) dari proses pengolahan mineral. Pada bagian ini akan dianalisa bijih mineral mempunyai kadar tertentu. Biasanya yang bisa diterima pada tahap ini yakni dengan kadar 70% keatas. Selanjutnya kesebelahnya bagian mixing, yakni pencampuran bijih timah dan bahan lain seperti batu bara jenis antransit. Jenis batu bara ini merupakan jenis yang mempunyai kualitas yang baik, karena batu bara akan menjadi bahan bakar pada saat peleburan sehingga dibutuhan jenis baru bara dengan kadar kalori yang tinggi.
                Kemudian kami ke tanur (refrabratory furnace) yakni alat untuk melebur timah ini. Walau ada 9 furnce pada pabrik hanya ada 2 yang dioperasikan, karena suply dari bahan baku yang sedikit yang dapat diterima. Ini disebabkan karena kadar timah yang dihasilkan dari proses pertambangan kadarnya semakin berkurang. Masing-masing furnace mepunyai kapasitas skitar 50-60 ton dan untuk mencapai sebanyak itu perlu duakali pemasukan bijik ke furnace yakni 25 ton. Sembari bagian pertam di taping (dituang), maka di atasnya diisi dari atas. Sedangkan aliran lelehan timah akan mengalir dari bawah. Proses taping ada 3 jenis yakni A, B dan C.
                Perjalana selanjutnya yakni kebagian Laboratorium. Pada lab ini dialkukan pengujian kadar bijih mineral. Unsur yang biasa di uji seperti Sn (timah), Pb (timbal), Fe, Sb (antimu) dan Cu (tembaga). Alat ujinya yakni AAS (atomic absorbtion spetroscopic) yang mengeneliti kadar dari nyala api unsur yang dibakar yang sebelumnya telah dipreparasi menjadi larutan. Alat lain yakni XRF (x-ray flourance) yakni menguji kadar dengan menggunakan sinar x yang dihasilkan oleh sampel.
                Selanjutnya ke bagian pembangkit listrik (LPTD) dan bagian suport pabrik. Yakni tempat mengendalikan listri keseluruh kawasan PT.Timah Muntok. Sedangkan bagian suport pabrik yakni untuk membuat alat-alat dan meperbaiki alat-alat yang rusak.
                Dan kunjungan terakhir yakni ke bagian pengolahan mineral. Yakni tempat pengolahan mineral pertama kali sebelum ke pabrik. Pada bagian ini, mineral diproses hingga menghasilkan kadar 70%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar