Senin
ini untuk pertama kalinya kami masuk kerja. Hari pertama diawali denganbangun
pagi. Jam 5 sudah bangun bersiap-siap hingga jam 7 kelar makan. Lalu jalan ke
kantor administrasi yang juga merupakan daerah pabrik peleburan (smelting) PT.
Timah Tbk.
Hari
pertama ini kami mengalami masa orientasi sehingga, kegiatan kami hanya
mengunjungi bagian-bagian pabrik peleburan dan pengolahan mineral. Kunjungin
kami ke unit-unit pabrik ini ditemani oleh pak Wahyu.
Kemudian
kami ke tanur (refrabratory furnace) yakni alat untuk melebur timah
ini. Walau ada 9 furnce pada pabrik hanya ada 2 yang dioperasikan, karena suply dari bahan baku yang sedikit yang
dapat diterima. Ini disebabkan karena kadar timah yang dihasilkan dari proses
pertambangan kadarnya semakin berkurang. Masing-masing furnace mepunyai
kapasitas skitar 50-60 ton dan untuk mencapai sebanyak itu perlu duakali
pemasukan bijik ke furnace yakni 25
ton. Sembari bagian pertam di taping
(dituang), maka di atasnya diisi dari atas. Sedangkan aliran lelehan timah akan
mengalir dari bawah. Proses taping ada 3 jenis yakni A, B dan C.
Perjalana
selanjutnya yakni kebagian Laboratorium. Pada lab ini dialkukan pengujian kadar
bijih mineral. Unsur yang biasa di uji seperti Sn (timah), Pb (timbal), Fe, Sb
(antimu) dan Cu (tembaga). Alat ujinya yakni AAS (atomic absorbtion
spetroscopic) yang mengeneliti kadar dari nyala api unsur yang dibakar yang
sebelumnya telah dipreparasi menjadi larutan. Alat lain yakni XRF (x-ray
flourance) yakni menguji kadar dengan menggunakan sinar x yang dihasilkan oleh
sampel.
Selanjutnya
ke bagian pembangkit listrik (LPTD) dan bagian suport pabrik. Yakni tempat mengendalikan
listri keseluruh kawasan PT.Timah Muntok. Sedangkan bagian suport pabrik yakni
untuk membuat alat-alat dan meperbaiki alat-alat yang rusak.
Dan
kunjungan terakhir yakni ke bagian pengolahan mineral. Yakni tempat pengolahan
mineral pertama kali sebelum ke pabrik. Pada bagian ini, mineral diproses
hingga menghasilkan kadar 70%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar