Jumat, 22 Maret 2013

Saat di bandara Sukarno Hatta

Bandara Sukarno Hatta
Mersa berdosa sama blog ini karena sudah 3 bulan di tahun ini tidak mendapat jatah.
Maka untuk minggu-mingu UTS (ujian tengah semester) akan saya hidangkan catatan liburan kemarin :)

monggo

Sekarang sabtu pukul 3.06 AM di bandara sukarno-hatta
Ini benar-benar backpaker. Sendiri menunggu pesawat pagi jam 6 ke bali. The best journy in my life hahahaha... awesome bangat. Untuk pertama kalinya naik pesawat sendiri dan pergi ke bali. Benar-benar ingin menikmati liburan semester ini. Setelah itu lanjut ke jogja. Sekarang lagi musim hujan jadi uda malam menjadi sangat dingin. Walau tidak tidur hehehe. Persiapan untuk bermalam di bandara cukup sukses. Walau air panas yang di bawa tidak lagi hangat sehingga makan pop mie dan kopi dingin. No bad hahahaha.... yang penting tidak keroncongan. 

Cukup banyak juga yang tidur di bandara. Rata2 sudah berumur, tidak seperti saya hehehe yg baru kepala 2. Ada sih ketemu tadi yg masi muda tapi bertiga sama temannya. Dia ingin ke medan. Belum ketemu orang yang sama2 akan ke bali. Di sini termina 1C bandara sukarno hatta, menjadi momen tersendiri bagi saya. Untuk berpergian. Niat saya tidak semata-mata berlibur dan hedonis. Apa lagi ke bali yang tentu untuk sebagian orang (kebanyakan malah) menjadi destinasi orang berada. Kalo bukan karena tiket murah dan di ajak teman ke bali, singaraja tepatnya. Tidak akan ke sana saya. J

Besok akan menjadi sejarah tersendiri bagi saya, menjelajahi Indonesia.  Melihat Indonesia yang sebenarnya. Walau mungkin akan menghadapi kendala, tinggal dengan org berbudaya berbeda. Semoga bisa beradaptasi denga mereka dan banyak belajar tentang nilai-nilai lokal yang mereka miliki. Sudah sepuluh menit. Jam 4 harus cekin... ya memang terlalu awal tapi bosan juga diluar. Walau mungkin di dalam lebih dingin. Dengan AC, *latah dengan barat. Masang suhu gk nanggung-nanggung tidak sadar kalau mereka makhluk tropis. Jengkel sekali saya, bukan karena kita latah tapi terlalu boros energi untuk hal yang tidak perlu dan bahkan menyiksa orang.
Kopi dingin sudah hampir habis, pop mie bungkus sudah dibuang. Dan sarung biru yang menemani dengan motifnya yang khas. Ingin rasanya pake sarung di bandara internasionla ini. Ingin menunjukan bahwa batik kali (kain) tidak hanya jadi penghargaan dari unesco tapi juka bisa di pake. Budaya kami (sarung) bukan tanda primitivitas tapi sebuah karakter tentu juga budaya. Tapi saya takut malah mereka tersenyum aneh melihat budanya sendiri. Memang “lucu negeri ini” seperti film itu ya.... saya tidak anti barat tapi tidak juga lupa diri dengan budaya.

Barang bawaan di troli Bandara Soetta
Ditemani dengan 2 buku Jakarta dan novel Sherlock Holmesh, laptop tersayang dan 2 hp, membuat perjalan ini tidak begitu membosankan, walau sendiri. Oh iya saya ingin mengutip sms seorang kerabat yang tadi sempat memberi celetukan dalam pesannya. Life journy not deatination. Jadi hidup itu adalah perjalanan, prosesnya bukan akhirnya... terimakasih untuknya. Walau mungkin dia lebih muda tapi sekarang saya belajar darinya. Ilmu memang tidak mengenal umur. Pintar sekali dia merangkai kata. Walau dia belumbernasip beruntung seperti saya yang bisa menikmati liburan dengan hati bahagia karena bisa keluar dari habitat kampus. Mungkin belum waktun untuknya. Namun tentu dia lebih paham dengan baik dibanding saya tentang kehidupan. Ingat belajar tidak mengenal tempat juga usia.

Maka jangan mengjudge orang dari mana asalnya atau sebarapa muda dia. Karena setiap insan sama halnya dengan anda, mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar juga tumbuh dengan keadaan merek masing-masing. Sambil menunggu jam empat ada baiknya tetap menulis. Tangan ini lagi rajin-rajinnya mengetik.  Hah. Penerbangan ke bali memakan waktu 1 jam. Jadi berangkat jam 6 WIB sampe jam 7 WIB. Karena bali menggunakan waku indonesia tengah maka saya akan samapai jam 8 WITA. Sudah cukup pagi untuk melihat mentari di pulau dewata. Namun saya harus menunggu teman yang tempatnya saya kunjungi, karena dia baru berangkat jam 1 WIB pada hari yg sama. Jadi jam 3 WITA baru saya bisa hengkang dari dunia penerbangan (bandara red). Mungkin waktu itu saya akan gunakan untuk melihat-lihat bandara ngurahrai yang sibuk dan tentu banyak turis manca negaranya.
Terimakasih untukmu... di negeri ini saya banyak belajar, banyak hal. Kehidupan, kebijaksanaan dan menumbuhkan diri. Semoga kelak saya bisa berguna.  Sudah 17 bulan saya merantaukan diri ke kota metropolitan Jakarta Raya dan sudah 7 tahun lebih meninggalkan kampung kelahiran. Banyak sudah yang terjadi kadang pahit juga manis seperti sekarang ini. Tuhan memang adil. Putih ada maka hitam mutlak adanya. Seperti status fb saya beberapa hari ini. Tanpa sadar dunia terus berputar, usia makin tua. Asam garam mulai kurasa walau belum terlalu banyak memang tapi sungguh, saya mersa beruntung bisa mengalami perjalanan yang luar biasa. Sangat langkah, melalang buana dari peradaban yang sangat tertinggal juga sangat maju, ini negeri yang timpang. Maka bersyukurlah bagi mereka  yang sadar.

Untuk mereka yang kurang beruntung, doakan aku untuk bisa berguna kelak. Perjalanan ini harus bermakna untuk mereka. Jangan samapai diri egois mengutamakan diri sendiri.
@Suta 3.40 AM WIB sabtu 5 Januari 2013.

Part2
Sekarang sudah di sudah cekin. Nunggu 1 jam lebih lagi.
saya bertemu dengan anak2 keturunan tionghoa keturunan melihat aksen bicaranya kayaknya dari sby (surabaya). Kyaknya dari luar negeri. Mereka menggunakan citilink kebetulan satu terminal dengan saya. Mereka sempat bertanya tadi. 
-Mulai ramai yang masuk keruang tunggu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar